A Closer Look: The Fashion Transparency Index [Melihat Lebih Dekat: Fesyen Transparansi Indeks]

The Fashion Transparency Index by Fashion Revolution evaluates major fashion brands and retailers each year, ranking them based on their public disclosures regarding policies, practices, and impacts related to human rights and the environment. This assessment covers their operations and supply chains. The primary targets are the largest and most profitable companies due to their significant negative impacts on workers and the environment, making their transformation of high importance. Transparency is a fundamental starting point that is necessary and serves as the foundation for systemic change in the global fashion industry. Transparency is not to be mistaken for sustainability. However, without transparency, the goal of achieving a sustainable, responsible, and fair fashion industry remains unattainable.

Indeks Transparansi Fesyen oleh Fashion Revolution mengevaluasi merek dan pengecer busana besar setiap tahun, meranking mereka berdasarkan pengungkapan publik mereka mengenai kebijakan, praktik, dan dampak terkait hak asasi manusia dan lingkungan. Penilaian ini mencakup operasional dan rantai pasokan mereka. Sasaran utamanya adalah perusahaan-perusahaan terbesar dan paling menguntungkan karena dampak negatifnya yang signifikan terhadap pekerja dan lingkungan, menjadikan transformasi mereka sangat penting. Transparansi adalah titik awal yang mendasar yang diperlukan dan berfungsi sebagai landasan untuk perubahan sistemik dalam industri fesyen global. Transparansi tidak disalahartikan sebagai keberlanjutan,namun, tanpa transparansi, tujuan mencapai industri fesyen yang berkelanjutan, bertanggung jawab, dan adil tetap menjadi tujuan yang tidak dapat dicapai.

5 key areas: 

1. Policies & Commitments 
2. Governance 
3. Supply Chain Traceability 
4. Know, Show & Fix 
5. Spotlight Issues in 2023: 
    * Decent work, covering:
forced labour, living wages, purchasing practices, unionisation, and collective bargaining 
    * Gender & racial equality 
    * Sustainable sourcing & materials 
    * Overconsumption, business models, waste & circularity 
    * Water & chemicals 
    * Climate change, fossil fuels & biodiversity 

5 area utama:

1. Kebijakan & Komitmen
2. Tata Kelola
3. Jejak Rantai Pasokan
4. Mengetahui, Menunjukkan & Memperbaiki
5. Isu-isu yang disorot pada tahun 2023:
    * Kerja layak, meliputi: kerja paksa, upah layak, praktik pembelian, serikat pekerja, dan perundingan bersama
    * Kesetaraan gender & rasial
    * Sumber & bahan yang berkelanjutan
    * Konsumsi berlebihan, model bisnis, limbah & sirkularitas
    * Air & bahan kimia
    * Perubahan iklim, bahan bakar fosil & keanekaragaman hayati

The highest and the lowest this year (2023)
Tertinggi dan terendah tahun ini (2023)

As per the findings, Italian label OVS maintained its leading position this year with a score of 83%, while Gucci followed closely with 80%. Following them were Kmart Australia and Target Australia, both registering a score of 76%. Notably, OVS improved its score by 5 percentage points compared to the previous year, Gucci marked a substantial increase of 21 percentage points, while Kmart and Target Australia encountered a slight decline of two percentage points each.

Berdasarkan laporan, merek Italia OVS mempertahankan posisi terbaik tahun ini dengan skor 83%, sementara diikuti oleh Gucci dengan 80%. Selanjutnya adalah Kmart Australia dan Target Australia, keduanya tercatat dengan skor 76%. Khususnya, OVS meningkatkan skornya sebesar 5 poin persentase dibandingkan tahun sebelumnya, Gucci meningkat dengan substansial sebesar 21 poin persentase, dan Kmart serta Target Australia mengalami sedikit penurunan marjinal sebesar dua poin persentase.

On the other hand, 18 major brands achieved a 0% rating, an increase from the 17 brands recorded last year. These brands include: ANTA, Belle, Big Bazaar, Bosideng, Fashion Nova, K-Way, KOOVs, Max Mara, Metersbonwe, Mexx, New Yorker, Heilan Home, Savage x Fenty, Semir, Splash, Tom Ford, Van Heusen, and Youngor.

Disisi lain, 18 merek besar meraih peringkat 0%, meningkat dari 17 merek yang dicatat tahun lalu. Merek-merek tersebut antara lain: ANTA, Belle, Big Bazaar, Bosideng, Fashion Nova, K-Way, KOOVs, Max Mara, Metersbonwe, Mexx, New Yorker, Heilan Home, Savage x Fenty, Semir, Splash, Tom Ford, Van Heusen, dan Youngor. 


The research index conducted serves as a tool to encourage fashion brands to be more accountable for their practices and to promote a culture of transparency within the industry. By making this information accessible to the public, consumers can make more ethical and sustainable purchasing decisions, while brands are also motivated to improve their practices to achieve higher rankings in the index.

Indeks penelitian yang dilakukan ini dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong merek fesyen agar lebih bertanggung jawab atas praktik yang dilakukan dan untuk mendorong budaya transparansi dalam industri fesyen. Dengan membuat informasi ini dapat diakses oleh publik, konsumen dapat membuat keputusan pembelian yang lebih etis dan berkelanjutan, dan merek juga didorong untuk meningkatkan praktik mereka guna mencapai peringkat yang lebih tinggi dalam indeks.

Fashion Revolution reminds you to “Do not use this Index to inform your shopping choices but rather use these findings to fuel your activism. Scrutinise the major brands and hold them to account on their claims. “ 

Fashion Revolution mengingatkan untuk “Jangan gunakan Indeks ini untuk dijadikan dasar sebagai pilihan belanjamu, tapi gunakan temuan ini untuk mendorong aktivismemu. Meneliti merek-merek besar dan meminta pertanggungjawaban atas klaim mereka.” 



© 2023 Do Sustainable Fashion